Wahai Muslimah ..
Untuk kau sang bunga mawar yang sangat diharapkan...
Yang akan menghiasi taman hatiku....
Semoga Allah menjaga keindahan Akhlakmu...
Wahai muslimah, siapakah dirimu..
Yang memiliki keindahan dan kecantikan
yang membuat Rembulan bersembunyi dibalik awan..
Karena begitu bersinarnya rupamu
Wahai muslimah berparas cantik
Semakin sempurna dibalut mulianya akhlakmu..
Izinkan aku mengenalmu, memujimu dan mencintaimu
Walau hanya dalam angan dan harapan...
Ma'afkan diri ini bila tak punya keberanian untuk jujur
mengatakan keinginan ini...
Biarlah diri ini menjadi pencinta rahasiamu...
Aku, siapakah diri ini...
Ketika ada tak pernah diperdulikan....
Ketika berkata tak pernah didengar...
Ketika tak ada tak pernah dicari...
Aku, hanya manusia biasa penuh kekurangan...
Akankah pantas bersanding denganmu...
Yang ingin menambah kesempurnaan Dienmu...
Sungguh aku tak punya apa pada diri
Hanyalah sebuah cinta dalam hati....
Cinta yang didasari oleh cintaku kepada-NYA.
*Ketika berharap akan hadirnya sang kekasih.......
Bismiilahi walhamdulilahi wa la haula wala quwata ila billahi.....
Bismillahi Nawaitul Lilahi Ta'ala......
Assalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh, ..
Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.............
Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Menjadi Bidadari yang didambakan dan menjadi bidadari bagi suaminya di dunia dan akhirat, adalah merupakan cita-cita tertinggi seorang muslimah sebagai istri.
Mengapa tidak cukup menjadi bidadari di dunia saja? Toh, Allah sudah menjanjikan bidadari-bidadari di syurga bagi para suami (muslimin) yang shaleh?! Justru itulah yang seharusnya menjadi landasan dan motivasi bagi kaum istri. Tidak cemburukah para istri jika perannya digantikan oleh wanita-wanita lain yang kebetulan seorang bidadari? Oleh karenanya, adalah sebuah dambaan bagi seorang istri untuk menjadi ratu bidadari bagi suaminya kelak di syurga. Karena istri atau wanita pendamping suami ketika hidup di dunia lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan bidadari-bidadari syurga, karena ibadahnya kepada Allah. Wanita dunia menjalankan shalat, shaum, dan semua amaliah ibadah lainnya, sedang bidadari syurga tidak.
Al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah SAW banyak menyebutkan tentang sosok bidadari syurga. Teramat banyak ilustrasi indah yang dinyatakan untuk menggambarkan bidadari syurga. Istri-istri yang disediakan oleh Allah tersebut adalah wanita abadi dan suci, cantik jelita nan lembut gemulai. tiap kali berkumpul bersama mereka tidak ada kata bosan dan jenuh. Jika bidadari menampakkan wajahnya, terpancarlah keindahan antara langit dan bumi. Bidadari yang sempurna, indah perangai, indah segala. Mereka tidak pernah disentuh oleh penghuni-penghuni syurga selain suaminya. Ketika sang mukmin masuk syurga bidadari akan menyambutnya dengan pelukan hangat dan erat dengan jari dan telapak tangan yang lembut dan indah. Mereka selalu bernyanyi riang gembira, tiada sedih tiada duka, mereka menyanyikan kidung-kidung, tasbih, tahmid, serta pujian kepada Allah. Jika bidadari syurga ke bumi niscaya wanginya akan memenuhi seluruh bumi. Subhanallaah..
Adalah tugas besar dan berat bagi seorang istri untuk menjadi bidadari di antara bidadari lain bagi suaminya. Karena hanya seorang istri yang shalihahlah yang kelak dapat menjadi ratunya bidadari syurga. Dengan kata lain, seorang istri haruslah masuk syurga, sehingga bisa mendampingi suaminya.
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika perempuan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk syurga.” (HR. Al-Bazaar).
Tapi bukan sebatas itu, banyak hal lain yang harus diperhatikan dan diutamakan untuk dilaksanakan bagi seorang istri agar dapat mendampingi suaminya di syurga, yakni:
1. Senantiasa taat pada Rabb-nya. Segala ketentuan dan ketetapan Rabb-nya diterima dengan tulus ikhlas, tiada rasa berat di hati. Oleh karenanya, seorang wanita jika ingin menjadi bidadari dunia akhirat hendaknya bisa memingit dirinya dari segala macam perbuatan maksiat dan durhaka.
2. Membantu suami taat pada Rabb-nya. “Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya”. (Hr. Ibnu Majah dan Tirmidzi, hasan).
3. Yang termasuk ciri istri yang shalehah yang akan menjadi ratunya bidadari di syurga nanti adalah yang taat kepada suaminya bahkan dikatakan tidak dianggap taat kepada Allah jika tidak mau taat kepada suaminya dalam hal yang ma’ruf.
4. Bersikap sebagaimana istri yang shalihah terhadap suami, yang diwujudkan dengan sikap-sikap terpuji; menghargai suami, selalu bersikap lembut dan sopan di hadapan suami, menampakkan pandangan yang teduh dan tenang, senantiasa bertutur lembut dan manis, selalu berkata yang baik, merdu dan riang kepada suami, menghiburnya setiap saat, selalu berhias dan menjaga kecantikan dirinya untuk suami, dlsb.
Telah banyak keterangan sebagai panduan bagi seorang istri dalam bersikap kepada suami.
* “Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya, akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Ibnu Jarir dan Nasa’I dari Abu Hurairah ra. Hadits Hasan).
* “Janganlah seorang perempuan menyakiti suaminya di dunia, kalau tidak, maka bidadari-bidadari istrinya di syurga akan berkata kepadanya: “Janganlah kamu menyakitinya, sesungguhnya ia adalah tamu bagimu yang sebentar lagi akan meniggalkanmu untuk berkumpul bersama kami.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Mu ‘adz bin Jabal ra. Hadits shahih).
* Ali bin Abi Thalib berkata tentang istrinya (Fathimah ra.): “Ketika aku memandangnya, hilanglah kesusahan dan kesedihanku.”
* “Hak suami terhadap istrinya adalah sekalipun seandainya terdapat luka pada kulitnya kemudian istri menjilatinya selama itu dapat memenuhi hak-hak suaminya maka lakukan.” (HR. Hakim dari Abu Sa’id Al-Khudri ra., hadits Shahih).
* Khadijah adalah teladan istri yang baik yang mampu menentramkan hati suami yang sedang gelisah, tatkala Rasulullah saw menerima wahyu pertama. Dengan tutur kata yang begitu lembut dan menyentuh hati, memberikan kesejukan pada hati sang suami.
* Seorang isteri hendaklah selalu menyambut dengan sikap penuh kehangatan ketika suami memasuki rumahnya karena inilah sambutan bidadari syurga. Dia melayani dan membahagiakan suaminya selama di sisinya. Ia sadar telah ditakdirkan Allah sebagai pendamping sekaligus pelayan bagi suaminya.
Dari semua keterangan di atas menunjukkan betapa besarnya hak suami terhadap istri. Istri yang shaleh tentu harus paham akan hal ini. Oleh karena itu, para istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam bersikap kepada suami, karena jika salah melangkah bisa membawa ke neraka dan sebaliknya jika benar bisa menghantarkan ke syurga dengan rahmat Allah.
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan hadits dari Hushain bin Mihshan ra., dia bercerita, bibiku bercerita: Aku pernah datang memenuhi Rasulullah saw untuk suatu keperluan. Lalu beliau berkata, “Apakah kamu sudah menikah?” Bibiku menjawab, “Ya. Bagaimana sikap dan tindakanmu selama ini terhadapnya? Tanya Rasulullah lebih lanjut. Ia pun menjawab, “Aku senantiasa melayani kecuali bila aku tidak sanggup melakukannya. Beliau bersabda, “Coba renungkan kembali, bagaimana sikapmu terhadapnya. Sesungguhnya dia dapat menjadi sebab surgamu atau nerakamu”.
Sesungguhnya kebahagiaan yang selalu didambakan oleh setiap insan adalah kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Kebahagiaan keduanya tak mungkin dapat diraih oleh seseorang melainkan dengan kefaqihan dalam agama yang lurus. Apabila sebuah keluarga difaqihkan tentang agama oleh Allah, maka itulah karunia yang besar yang akan menghantarkan dirinya ke syurga kelak. Oleh karena itu, istri yang baik akan senantiasa memperdalam pengetahuannya tentang dien Islam. Lalu menghidupkan nilai-nilai islami ini dalam kehidupan rumah tangganya bersama sang suami. Karena tujuan wanita menjalin kehidupan rumah tangga adalah dalam rangka memelihara diri dan menyempurnakan setengah dien yang lain serta dalam rangka regenerasi mujahid yang ‘aliman shalihan. Insya Allah.
“Ya Allah, berkahilah aku terhadap keluargaku, dan berkahilah mereka terhadapku. Ya Allah, satukanlah kami dengan kebajikan, dan pisahkanlah kami dengan kebajikan jika Engkau memisahkan kami.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)
Allah Mengajarkan Cinta..
Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta
Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya
Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja
Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran
Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki
Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi
Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki
Semoga Bermanfaat ...
Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...
Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Sumber : http://myhoney.isgreat.org/2009/11/menjadi-bidadari-dambaan/
http://www.ruangcurhat.com/allah-mengajarkan-cinta/
http://www.facebook.com/note.php?note_id=138012826213463
Tiada ulasan:
Catat Ulasan